1. Klasifikasi sistem alami
Klasifikasi sistem alami dikemukakan oleh Aristoteles. Aristoteles membagi makhluk hidup menjadi 2 kigdom, yaitu hewan dan tumbuhan. Aristoteles membagi hewan menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya. Sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya. sebagai contoh, kingdom tumbuhan dibagi menjadi 3 devisi, yaitu herba, semak, dan pohon. karena kurang teliti, klasifikasi menurut sistem ini memiliki banyak kesalahan, meskipun demikian telah digunakan selama lebih dari 2.000 tahun.
Klasifikasi sistem alami dikemukakan oleh Aristoteles. Aristoteles membagi makhluk hidup menjadi 2 kigdom, yaitu hewan dan tumbuhan. Aristoteles membagi hewan menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya. Sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya. sebagai contoh, kingdom tumbuhan dibagi menjadi 3 devisi, yaitu herba, semak, dan pohon. karena kurang teliti, klasifikasi menurut sistem ini memiliki banyak kesalahan, meskipun demikian telah digunakan selama lebih dari 2.000 tahun.
2. Klasifikasi sistem buatan
Klasifikasi sistem buatan diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707-1778). Ia adalah seorang ahli ilmu pengetahuan alam dari Swedia yang namanya dilatinkan menjadi Carolus Linnaeus. Sistem yang disusun oleh Linnaeus merupakan sistem klasifikasi buatan. Maksudnya, kategori organisme didasarkan pada sejumlah kecil sifat-sifat morfologi tanpa memandang kesamaan struktur yang mungkin memperlihatkan kekerabatan. klasifikasi sistem buatan ini antara lain mengelompokkan tumbuhan atas dasar warna bunga, masa bunga, bentuk daun, jumlah benang sari, putik, dan lain-lain. sistem klasifikasi tumbuhan yang dikemukakan oleh Linnaeus juga disebut “sistem seksual” karena Linnaeus memusatkan perhatiannya pada alat reprodusi tumbuhan. Karya Linnaeus yang sangat penting adalah penamaan jenis (spesies) dengan menggunakan dua nama atau disebut binomial nomenklatur. Kata pertama untuk genus dan kata kedua untuk penunjuk spesies.
Klasifikasi sistem buatan diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707-1778). Ia adalah seorang ahli ilmu pengetahuan alam dari Swedia yang namanya dilatinkan menjadi Carolus Linnaeus. Sistem yang disusun oleh Linnaeus merupakan sistem klasifikasi buatan. Maksudnya, kategori organisme didasarkan pada sejumlah kecil sifat-sifat morfologi tanpa memandang kesamaan struktur yang mungkin memperlihatkan kekerabatan. klasifikasi sistem buatan ini antara lain mengelompokkan tumbuhan atas dasar warna bunga, masa bunga, bentuk daun, jumlah benang sari, putik, dan lain-lain. sistem klasifikasi tumbuhan yang dikemukakan oleh Linnaeus juga disebut “sistem seksual” karena Linnaeus memusatkan perhatiannya pada alat reprodusi tumbuhan. Karya Linnaeus yang sangat penting adalah penamaan jenis (spesies) dengan menggunakan dua nama atau disebut binomial nomenklatur. Kata pertama untuk genus dan kata kedua untuk penunjuk spesies.
3. Klasifikasi sistem filogenetik
Pada masa Linnaeus, pendapat umum menyatakan bahwa semua spesies berasal dari hasil penciptaan khusus. Kemudian masing-masing melanjutkan sifat aslinya sebagasi spesies yang tetap dan tidak berubah. Mereka menduga bahwa pada awal dibentuknya mahluk hidup, telah diciptakan mahluk hidup yang sama seperti mahluk hidup yang ada sekarang, misalnya pisang, ayam, padi, dan jagung. kemudian, makhluk hidup tersebut tetap hidup dan berkembang sampai sekarang. Hal ini meyebabkan mereka tidak mengetahui bahwa terdapat kekerabatan antar jenis organisme. Bertolak dari teori evolusi Darwin, muncullah sistem klasifikasi modern berdasarkan filogeni, yaitu klasifikasi yang disusun dengan melihat keturunan dan hubungan kekerabatan. Ciri-ciri yang digunakan dalam pengklasifikasian adalah ciri morfologi, anatomi, fisiologi dan perilaku.
Pada masa Linnaeus, pendapat umum menyatakan bahwa semua spesies berasal dari hasil penciptaan khusus. Kemudian masing-masing melanjutkan sifat aslinya sebagasi spesies yang tetap dan tidak berubah. Mereka menduga bahwa pada awal dibentuknya mahluk hidup, telah diciptakan mahluk hidup yang sama seperti mahluk hidup yang ada sekarang, misalnya pisang, ayam, padi, dan jagung. kemudian, makhluk hidup tersebut tetap hidup dan berkembang sampai sekarang. Hal ini meyebabkan mereka tidak mengetahui bahwa terdapat kekerabatan antar jenis organisme. Bertolak dari teori evolusi Darwin, muncullah sistem klasifikasi modern berdasarkan filogeni, yaitu klasifikasi yang disusun dengan melihat keturunan dan hubungan kekerabatan. Ciri-ciri yang digunakan dalam pengklasifikasian adalah ciri morfologi, anatomi, fisiologi dan perilaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar